Translate

Selasa, 15 Juli 2014

My challenge - My experience

From Ultra With Love 



·         Bagaimana memahami hidup?
·         Apa motivasi hidup ini ?
·         Bagaimana membangun semangat?
·         Bagaimana menjadi yang terbaik?
·         Tantangan apa yang mengubah hidup ini mejadi lebih baik?


Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah contoh dari beberapa pertanyaan yang kita sering ungkapkan dalam kehidupan sehari-hari dan jawabannya bisa kita temukan di sekitar kita , setiap orang akan berbeda dalam menyikapi - memahami dan menindaklanjuti.  Banyak alasan yang mendasari seseorang mau melakukan sesuatu hal besar dalam hidup mereka agar bisa menginspirasi  hidupnya supaya bisa terus berkembang menjadi yang terbaik. Kita bisa melihat ada beberapa orang melakukan adventure extreme, seperti mount Trekking, Mountain Biking dan Ultra Trail Running padahal mereka bukan olahragawan dan bukan seorang atlit hanya karena kecintaan dan hobbylah mereka mau melakukannya baik dari sisi pelatihan dan persiapannya. Karena ketika kita melakukan olahraga extreme diperlukan fokus, kesadaran akan resiko yang timbul, rasa sakit dan ketidaknyamanan dalam prosesnya.

Dapat saya ceritakan tentang salah satu pengalaman saya yang mungkin bagi sebagian besar orang menganggapnya gila karena lari dimulai jam 2 dini hari,  Ultra Run 57km - coast to hills - start pantai parangtritis and finish Kaliurang dengan total waktu 9 jam. Ini pertama kali saya lakukan dan belum pernah sebelumnya baik Marathon atau bahkan 21k sekalipun di tahun 2013  bersama 3 temen Trail Runners Jogja (Dzaki -Iyan - Galih) 25 orang lainnya lebih memilih menempuh 21k sisanya dari Jl. Kaliurang km 0, dimana saat itu saya tidak memiliki persiapan yang matang dari sisi latihan hanya melakukan latihan lari sepanjang 10km tidak lebih,  hanya karena dorongan, semangat serta keingintahuan yang kuat  membuat saya mau melakukannya. Dan apa yang terjadi adalah sungguh diluar perkiraan dan tidak semudah yang saya bayangkan perasaan menyendiri - frustasi – marah – menyalahkan diri sendiri –- rasa sakit sekujur tubuh - 2 hari tidak bisa jalan setelahnya, dan berjanji saat itu dalam hati tidak akan sudi lagi lari Ultra. Tetapi dengan semua tantangan itu saya bersyukur karena dapat melewati bisa sampai finish walau beberapa hari kemudian baru memahami bahwa semuanya itu merupakan suatu proses yang harus saya hadapi dan lalui untuk sebuah inspirasi dalam mencapai sebuah tujuan dan impian saya, yang mungkin tidak saya dapatkan dicabang tennis lapangan saat masih pelajar atau dibidang fitness saat mulai bekerja. Sungguh banyak cabang olahraga yang bisa menginspirasi hidup setiap individu, tapi dengan Ultra Trail Run saya merasakan lain ada sesuatu yang berbeda - sesuatu hal yang menuntut seseorang untuk mampu melebehi batasannya sendiri - mampu mengatasi kelemahan, kekurangan dan kelebihannya sendiri - menempa seseorang memiliki mental tangguh dan baja - sesuatu hal yang lebih dari sekedar normal - beyond the limit - beyond the normal.   


Jadi pertanyaannya adalah mengapa saya mau mengorbankan sesuatu yang begitu banyak menyita waktu, emosi dan energi hanya untuk menghukum diri sendiri saya sendiri? Apa karena sebuah hadiah atau alasan lain ?

Bukan ingin dapat hadiah karena memang tidak ada hadiah… bukan hanya bisa mencapai garis finish, menggapai puncak gunung, mendapatkan prestasi atau kegembiraan.  Atau hanya sekedar pengkondisian tubuh dan pikiran saya untuk membawa ke tempat yang Saya impikan atau bahkan hanya tentang pencarian batas dan kemampuan atas kekuatan fisik dan mental Saya. Tetapi Ini lebih tentang bagaimana mengatasi tantangan dalam mencapai impian dan tujuan saya. Karena semua orang tahu ada perasaan yang luar biasa yang bisa kita dapatkan ketika kita mencapai suatu tujuan, sesuatu hal yang dapat merubah hidup yang akan selalu dikenang. Dan karena perencanaan, tekad dan semangat kuatlah yang dapat digunakan untuk mencapai sebuah tujuan,  Tidak perlu diragukan lagi hal ini sangat menguntungkan untuk mencapai impian dan tujuan dimasa masa depan, karena  sekarang saya tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang mampu saya lakukan.

Sebagai pengingat: jikapun saya tidak pernah mencapai puncak, setidaknya saya pernah berada di sana saat berusaha mencoba mencapai impian saya. Berada dipuncak untuk sebagian besar orang hanyalah sebagai tolak ukur bukan sebagai garis finish atau pencapaian akhir, tetapi berada ditengah-tengah dalam suatu proses merupakan hal yang istimewa dan mau melakukannya itu jauh lebih penting. Tidak ada kebanggaan, kehormatan, kepercayaan diri, ketenaran atau keberuntungan  ketika apa yang kita lakukan hanya memiliki resiko kecil.

Tidak ada kekalahan dalam berusaha karena beberapa orang sukses dan besar tidak pernah membuat kesuksesan pada upaya pertama mereka. Belajar, mengevaluasi kembali , mencobanya lagi dan percaya atas kemampuan diri adalah lebih penting. Gagal dan sukses adalah sebuah proses panjang yang harus dilewati dan dipahami,  hanya dengan melakukan yang terbaiklah sebuah kegagalan akan berbuah keberhasilan dan kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar